Gunungkidul (DIY), INANEWS.id - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menggelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi Kering Tahun 2025 di Lapangan Kesatrian, Jumat (25/07/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menghadapi potensi bencana kekeringan, krisis air bersih, hingga kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau ini.
Apel dipimpin langsung oleh Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih dan diikuti oleh BPBD, Dinas Perhubungan, Satpol PP, TNI, Polri, Dinas Lingkungan Hidup, Basarnas, RAPI, dan ORARI.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/polres-bantul-siapkan-rekayasa-lalu.html
Dalam arahannya, Bupati Endah menegaskan bahwa Kabupaten Gunungkidul merupakan wilayah yang secara geografis rentan terhadap bencana hidrometeorologi kering. Oleh sebab itu, kesiapsiagaan seluruh elemen menjadi sangat krusial.
“Perubahan iklim yang semakin ekstrem mengharuskan kita untuk selalu waspada dan siap siaga. Apel ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan pernyataan komitmen dan kesiapan kita semua dalam mengantisipasi dan menanggulangi potensi bencana di musim kemarau,” ujar Bupati.
Ia menekankan pentingnya deteksi dini, koordinasi lintas sektor, dan peran aktif masyarakat sebagai kunci keberhasilan dalam menghadapi situasi darurat. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, lanjutnya, telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menekan risiko bencana.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/jamasan-tosan-aji-di-gunungkidul-bupati.html
Beberapa langkah tersebut antara lain melaksanakan mitigasi bencana hidrometeorologi kering dengan memanfaatkan sumber air secara efektif dan efisien, serta memperbanyak pembuatan titik-titik resapan air. Selain itu, pemerintah juga mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan pemukiman yang kerap kali dipicu oleh musim kemarau panjang atau kelalaian manusia saat melakukan pembakaran sampah secara tidak terkendali.
Untuk menjamin ketersediaan air bersih, Pemkab mendorong pemanfaatan air hujan sebagai sumber air kebutuhan sehari-hari, serta mengoptimalkan sumber mata air yang ada. Sementara itu, untuk kebutuhan sektor pertanian, upaya penyediaan air dilakukan melalui pembangunan jaringan irigasi air tanah, pompa, sistem genangan, hingga irigasi tetes.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/25-orang-meninggal-dunia-akibat.html
Pemkab juga menaruh perhatian pada ketahanan pangan, terutama dalam menjaga produksi komoditas pertanian seperti padi agar tidak terganggu oleh kekeringan yang berkepanjangan.
Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif berperan dalam upaya penanggulangan bencana. Menurutnya, keterlibatan warga menjadi kunci terwujudnya masyarakat Gunungkidul yang peka, tanggap, dan tangguh dalam menghadapi ancaman bencana kekeringan.
“Kebersamaan dan sinergi seluruh pihak akan menjadi kekuatan utama kita dalam menghadapi musim kemarau yang penuh tantangan ini,” tutupnya.
(WAP)
Social Header