Gunungkidul (DIY), INANEWS.id - Kalurahan Sumberejo melalui perpustakaan Sumber Ilmu nya terus memberikan manfaat bagi masyarakatnya.
Hal tersebut terlihat dari kemahiran para warga yang mampu mengolah bahan baku limbah kayu dan bambu menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi.
Tak hanya mengolah limbah kayu dan bambu. Warga Sumberejo juga mahir mengolah limbah kopi.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/generasi-muda-tampil-di-catwalk-jalanan.html
Ternyata kemahirannya mengolah limbah yang kebanyakan orang melihat sebelah mata ini didapatkan dari penguatan literasi warga Sumberejo di Perpustakaan Desa Sumber Ilmu.
Lurah Sumberejo Sudirman mengatakan bahwa perpustakaan tidak hanya menambah wawasan semata namun harus bisa memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi warganya.
"Mereka membaca dan mempraktekkan hasil bacaannya di rumah maupun di perpustakaan," kata Sudirman kepada reporter INANEWS.id, Jumat, (3/10/2025).
Sejumlah produk seperti pipa rokok, tongkat, miniatur kapal pinisi, lampu lampion, jaran kepang, topeng kayu, mampu diproduksi oleh beberapa kelompok pengrajin diantara workshop Gugus hand craft, Londo nDeso Turonggo Jati Mudho, dan workshop Desa Prima "Teratai" Kalurahan Sumberejo.
Sudirman juga mengatakan pemerintah memiliki peran penting dalam peningkatan literasi masyarakat menuju kesejahteraan, bukan hanya menjadi pencatatan semata.
"Bukan hanya hanya kerajinan dari limbah kayu dan bambu saja, tapi warga kami juga mengolah sampah plastik jadi kerajinan, seperti tas dan tikar," inbuh Sudirman.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/bobol-tembok-belakang-maling-gasak.html
Dalam pemasaran promosi, Sudirman menjelaskan selain menggunakan media sosial, promosi melalui pameran juga kerap di lakukan. Seperti event festival literasi yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul pada waktu lalu.
Dimana perpustakaan Sumber Ilmu menjadi salah satu perpustakaan yang mengikuti festival literasi dari ratusan perpustakaan yang ada di Kabupaten Gunungkidul.
Sudirman berharap dengan penguatan literasi melalui perpustakaan kalurahan mampu menjadi daya ungkit ekonomi masyarakat desa.
(WAP)


Social Header