Gunungkidul (DIY), INANEWS.id - Wong jowo ojo lali karo jowone (orang Jawa jangan lupa akan Jawanya) ungkapan itu sering kita dengar selama ini, dimana generasi orang Jawa harus melestarikan budaya dan adat istiadatnya.
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Kalurahan Pundungsari, Kapanewon Semin yang masing mengunakan Sangatan semacam alat hitung berupa papan kayu berbentuk persegi panjang yang kegunaannya sebagai alat bantu untuk menghitung wuku (hitungan siklus waktu dalam penanggalan Jawa) berdasarkan tanda-tanda seperti titik, bulat, atau garis miring yang terukir.
Pada kesempatan Gelar Potensi Rintisan Kalurahan Budaya, Kalurahan Pundungsari memperkenalkan kepada pengunjung papan sangatan tersebut.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/09/atbm-kalurahan-sambirejo-ingatkan-bahwa.html
Lurah Pundungsari Tumin, mengatakan papan sangatan hingga saat ini masih di pergunakan oleh masyarakatnya terlebih untuk menghitung waktu pelaksanaan upacara-upacara adat seperti rasulan atau bersih desa maupun bersih dusun.
"Papan Sangatan Ini adalah peninggalan dari para pendahulu kita, para pendahulu kita mengunakan papan sangatan ini untuk menghitung Wuku atau hitungan siklus waktu dalam penanggalan Jawa untuk mengetahui kapan kita harus menanam atau memanen, dan juga untuk menentukan upacara adat yang bisa para sesepuh kami lakukan," kata Tumin kepada reporter INANEWS.id dalam penyelenggaraan Gelar Potensi Rintisan Kalurahan Budaya di RTH Semanu. Minggu, (21/9/2025).
Bentuk dan Ciri Fisik
Papan sangatan terbuat dari papan kayu, seringkali berwarna coklat. Sedangkan bentuknya Persegi panjang. Permukaannya diukir dengan pola kotak-kotak yang menyerupai tabel.
Sedangkan fungsinya orang Jawa pada jaman dulu juga mengunakan papan sangatan tersebut sebagai alat untuk menghitung hari baik atau buruk, bahkan untuk kegiatan seperti mencuri, sebelum akhirnya dianggap tidak bermanfaat dan dibuang.
Namun fungsi utamanya adalah sebagai alat penghitung siklus hari atau wuku, seperti yang berprofesi sebagai petani atau ahli pranata mangsa. Dapat juga digunakan untuk membantu menentukan musim tanam dan waktu yang tepat untuk aktivitas pertanian.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/09/oleng-lawan-arah-honda-revo-hantam.html
Kendati demikian papan ini menyimpan sistem perhitungan yang rumit di balik kesederhanaannya.
Makna Simbol
Tanda-tanda pada papan sangatan seperti titik, garis miring, silang, dan simbol lain dalam kotak-kotak tersebut memiliki makna khusus untuk diinterpretasikan oleh ahli.
Pada papan sangatan memiliki simbol-simbol khusus misalnya, kosong adalah rahayu (keberuntungan), titik adalah pluweng, garis miring adalah carik, dan tanda lebih besar (>) adalah gigis atau gunung.
Konteks Budaya
Papan sangatan adalah contoh teknologi kearifan lokal yang menyimpan sistem perhitungan penting sebelum adanya kalender modern. Benda ini dianggap sakral dan dilestarikan oleh pemerintah daerah sebagai benda cagar budaya di Gunungkidul.
(WAP)
Social Header