Breaking News

Bupati Gunungkidul Soroti Sumur Pertanian Mangkrak dan Serangan Monyet yang Rugikan Petani, Mentan Janji Akan Tindaklanjuti


Gunungkidul (DIY), INANEWS.id – Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyampaikan sejumlah persoalan krusial yang dihadapi petani di wilayahnya, mulai dari proyek sumur pertanian yang mangkrak hingga gangguan monyet ekor panjang yang makin meresahkan warga. Hal itu diungkapkan dalam forum dialog bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada akhir Juli 2024.

Menurut Endah, dari total 57 titik sumur pertanian yang direncanakan sejak 2023 atas inisiatif Presiden Prabowo Subianto, baru 15 titik yang diresmikan pada 3 Juni 2024. Sumur-sumur tersebut mampu mengairi sekitar 6.254 hektare lahan pertanian dan sudah bisa dioperasikan. Namun, 37 titik lainnya yang direncanakan mengairi 5.029 hektare belum bisa dilanjutkan.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/pria-paruh-baya-ditemukan-tak-bernyawa.html

“Kami sudah mencoba berkomunikasi dengan Universitas Pertahanan sebagai mitra program ini, termasuk melalui Pak Menteri, namun hingga kini belum ada tindak lanjut,” ujar Endah.

Ia menambahkan, luas lahan pertanian siap panen untuk tanaman padi di Gunungkidul pada tahun 2025 mencapai 35.351 hektare, dengan target produksi padi sebesar 300.000 ton. Sementara itu, produksi jagung sepanjang Januari–April 2025 telah mencapai 258.416 ton pipilan kering.

Namun, potensi tersebut terhambat oleh gangguan populasi monyet ekor panjang yang makin meluas ke lahan dan permukiman warga. Upaya penanganan seperti penanaman tembakau di sekitar habitat, pemberian buah di hari tertentu, hingga kerja sama dengan komunitas adat dan lembaga riset belum menunjukkan hasil signifikan.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/daihatsu-ceria-terbakar-di-bantul-dia.html

Endah bahkan menyebut adanya kejadian penangkapan warga yang menembak monyet karena kurangnya pemahaman terhadap aturan perlindungan satwa liar. “Kami sudah kehabisan akal. Bahkan kami dituding sebagai penyebab migrasi monyet ke Bantul,” keluhnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan akan segera menindaklanjuti dua persoalan utama yang disampaikan Bupati Gunungkidul.

“Kami sudah catat, dan akan segera kami evaluasi proyek sumur pertanian yang belum selesai. Soal monyet ekor panjang, kami akan berkoordinasi lintas kementerian dan lembaga, karena ini bukan hanya soal pertanian, tetapi juga lingkungan dan konservasi,” kata Amran.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/gempa-di-rusia-bmkg-sebut-10-wilayah-di.html

Amran juga mengapresiasi semangat Pemkab Gunungkidul dalam menjaga produktivitas pangan di tengah tantangan. Ia menyebut Gunungkidul sebagai salah satu wilayah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional, terutama di wilayah selatan Jawa.

“Kami akan dorong percepatan pembangunan sumur yang tersisa. Dan untuk gangguan hama nontradisional seperti monyet, harus ada strategi terpadu lintas sektor, termasuk edukasi kepada masyarakat,” tegasnya.

(HAW)

© Copyright 2022 - INANEWS