Bandung (Jawa Barat), INANEWS.id - Pelaku sektor pariwisata di Jawa Barat menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (21/7/2025).
Aksi demonstrasi para pelaku wisata se-Jawa Barat ini mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang kerap disapa KDM ini mencabut larangan study tour yang tertuang dalam poin ketiga Surat Edaran (SE) Gubernur Jabar Nomor 45/PK.03.03/KESRA.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/toyota-avanza-oleng-tabrak-9-sepeda.html
Para demonstran menganggap dengan larangan study tour ini telah mematikan penghasilan para agent sektor pariwisata baik dari supir bus, agency pariwisata maupun sektor pendukung pariwisata termasuk UMKM.
Koordinator Solidaritas Pekerja Pariwisata Jawa Barat (P3JB), Herdi Sudardja mengatakan bahwa kedatangannya ke Gedung Sate hanya menuntut agar surat larangan study tour ke luar daerah dicabut.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/38-kasus-kecelakaan-lalu-lintas-di.html
Herdi juga mengatakan bahwa larangan study tour yang dikeluarkan KDM lebih mematikan ketimbang larangan pada masa pandemi Covid 19 lalu.
Tak hanya para pekerja pariwisata Jawa Barat saja yang aksi turun ke jalan untuk menuntut pencabutan larangan tersebut, namun aksi tersebut diikuti pula oleh pengiat pariwisata dari luar Jawa Barat.
Salah satu peserta aksi untuk mendukung pencabutan larangan study tour ini adalah Komunitas Jeep Tebing Breksi Jogjakarta, Kholiq Widiyanto. Kholiq dalam pernyataan yang diterima redaksi INANEWS.id menyebutkan bahwa keberadaan dirinya beserta dengan beberapa penggiat wisata di Jogjakarta untuk memberikan dukungan moril kepada penggiat wisata di Jawa Barat.
"Dengan adanya kebijakan surat edaran Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi, dengan ini kami juga turut prihatin dengan kondisi pelaku pariwisata di Jawa Barat," kata Kholiq.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/hari-koperasi-ke-78-di-gunungkidul.html
Kholiq Widiyanto juga mengungkapkan para penggiat pariwisata Jawa Barat tidak hanya mengalami penurunan pendapatan namun juga kehilangan mata pencahariannya.
"Secara moril kami mendukung kegiatan aksi damai pada hari ini 21 juli ini," ungkap Kholiq.
Dukungan moril para penggiat pariwisata Jogja ini juga mengirim perwakilannya, tak hanya Komunitas Jeep Tebing Breksi saja namun juga penggiat pariwisata lainnya seperti Jeep Wisata Prambanan, dan juga pengurus Wisata Jeep Merapi HJWM.
(WAP)
Social Header