Gunungkidul (DIY), INANEWS.id - Koperasi Desa Merah Putih Kalurahan Playen langsung bergerak cepat usai peluncuran serentak program Koperasi Desa Merah Putih secara nasional. Salah satu inovasi yang mencuri perhatian adalah penyediaan minyak goreng curah berbasis dispenser digital, seperti sistem SPBU.
Warga cukup membawa botol dan membayar sesuai kemampuan. Dengan harga Rp15.500 per liter, alat ini akan mengisi otomatis sesuai nominal. “Saya beli Rp7.500 dapat setengah liter, cukup buat dua hari,” ujar Surahno, Lurah sekaligus Wakil Ketua Kopdes Merah Putih Playen.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/motor-honda-kharisma-tertabrak-bus.html
Inisiatif ini mendapat apresiasi dari Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih. Menurutnya, koperasi harus menjadi motor penggerak ekonomi desa, termasuk menyerap hasil tani dan produk UMKM lokal.
“Koperasi ini lahir dari gagasan Presiden Prabowo Subianto dan semangat Bung Hatta. Jika koperasi bergerak, ekonomi desa ikut bergerak,” tegas Endah, Senin (21/7/2025).
Endah juga mewajibkan instansi pemerintah menyajikan makanan lokal dalam setiap kegiatan, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap petani dan UMKM.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/dinas-kebudayaan-gunungkidul-sebut.html
Terkait pembiayaan, koperasi mendapat modal awal Rp3–5 miliar dari bank Himbara. Namun ia menegaskan bahwa pinjaman tersebut harus dikelola secara transparan dan bertanggung jawab, bukan disalahgunakan.
“Kalau sampai gagal, lurah akan disalahkan. Media dan warga pasti akan menyoroti,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi Gunungkidul, Supartono, menyebut koperasi kini sudah berbadan hukum dan akan dikembangkan untuk usaha apotek, klinik, hingga sektor pertanian dan kebutuhan pokok lainnya.
“Semua kebutuhan warga harus bisa disediakan koperasi, agar keuntungannya kembali ke masyarakat,” pungkas Endah.
(HAW)
Social Header