Gunungkidul (DIY), INANEWS.id - Mengawali gelaran Budaya Rasulan, Pemerintah Kalurahan Wiladeg, Kapanewon Karangmojo melakukan ziarah kubur ke makam Gembong Kertoyudho. Kamis, (31/7/2025).
Lurah Wiladeg, Kaniyo menjelaskan kepada INANEWS.id bahwa masyarakat Wiladeg mempercayai Gembong Kertoyudho adalah leluhur masyarakat Wiladeg.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/tunggakan-pajak-menumpuk-tenang-samsat.html
"Kami menyebut pepunden (leluhur) kami Mbah Gembong Kertoyudho sebagai leluhur kami yang membuka alas Wiladeg yang saat ini menjadi Kalurahan Wiladeg saat ini," kata Kaniyo kepada Reporter INANEWS.id, usai melakukan ziarah kubur.
Kaniyo juga mengisahkan bahwa masyarakat Wiladeg menyakini bahwa Gembong Kertoyudho adalah seorang panglima perang dari Majapahit yang ikut berperang melawan kerajaan Demak Bintaro.
Kaniyo melanjutkan bahwa leluhur Kalurahan Wiladeg ini bernama asli Kertoyudho, sedangkan sematan nama Gembong sendiri memiliki banyak arti Gembong yang bermakna tokoh, orang penting, atau pemimpin suatu sekumpulan orang, atau benggolan, pelopor, pemrakarsa dan lain sebagainya. Lalu versi lainnya, panggilan Gembong karena ia pernah memelihara anak Macan Putih.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/silahturahmi-ke-kodim-pangdam-jaya.html
"Dari tutur para pendahulu kami, orang tua dahulu menceritakan bahwa Eyang Gembong Kertoyudho ini adalah seorang panglima perang dari kerajaan Majapahit yang mana pada masa keruntuhan Majapahit melawan kerajan Demak Bintoro yang terdesak ke wilayah alas Wiladeg ini, yang akhirnya beliau mulai membuka perkampungan yang saat ini kami diami," cerita Kaniyo.
Dari keturunan Gembong Kertoyudho banyak yang menjadi orang hebat di Republik Indonesia salah satunya adalah mantan Gubernur DKI periode 1987- 1992 Wiyogo Admodarminto. Bukti tersebut tertulis di prasasti silsilah Gembong Kertoyudho yang terpampang di dinding makam Gembong Kertoyudho.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/kolaborasi-kodim-0730gunungkidul-dan.html
"Banyak keturunan Eyang Gembong ini menjadi orang hebat, salah satunya Wiyogo Admodarminto mantan Gubernur DKI pada tahun 1987-1992 yang memugar makam Eyang Gembong ini sehingga kami setiap tahunnya bisa melakukan ziarah kubur saat mengawali acara Rasulan," ungkap Kaniyo.
Sebagai informasi bahwa pada bulan Juli ini Kalurahan Wiladeg memiliki 2 upacara adat, yaitu bersih Kali Banteng dan Rasulan Kalurahan Wiladeg. Adapun Rasulan Kalurahan Wiladeg pada tahun ini selama dua hari Kamis (31/7/2025) dan Jumat (1/8/2025).
(WAP)
Social Header