Breaking News

Jadi Wasit Tenis Meja di Ajang Peparda DIY 2025 yang Kantongi Sertifikat Internasional, Ini Cerita Carik Beji Ngawen

Aksi Carik Beji Ngawen Andi Hartanto satu-satunya wasit tenis meja asal Ngawen Gunungkidul yang memiliki Sertifikasi Wasit Internasional dalam cobor tenis meja

Gunungkidul (DIY), INANEWS.id - Menjadi wasit Nasional Tenis Meja menjadi kebanggaan tersendiri bagi Andi Hartanto warga Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen.

Hal tersebut diceritakan Andi Hartanto yang kesehariannya menjabat sebagai Carik Kalurahan Beji ini kepada Reporter INANEWS.id Jumat, (29/8/2025) di Balai Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen.

Andi menceriterakan bermula pada tahun tahun 2015 Andi Hartanto sudah menggeluti dunia perwasitan dalam cabang olahraga (Cabor) tenis meja, berjalannya waktu pada tahun 2019 Andi mendapatkan lisensi sebagai wasit tenis meja tingkat daerah, mulai saat itu Andi serius menggeluti perwasitan tenis meja hingga mendapatkan sertifikasi dari Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF).

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/08/pkd-ansor-semin-2025-resmi-dibuka-wabup.html

"Dari Kabupaten Gunungkidul waktu itu pada tahun 2023 yang berkesempatan  mengikuti penataran dan mendapatkan lisensi dari Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) itu saya sendiri. Tapi kalo se DIY ada 5 orang mas," ucap Andi Hartanto.

Andi menjelaskan ketertarikannya kepada dunia perwasitan cabang olahraga tenis meja ini karena menurutnya wasit tenis meja memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran dan keadilan dalam pertandingan. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua pemain mematuhi aturan dan regulasi, serta untuk memberikan keputusan yang adil dalam situasi kontroversial. Dengan adanya wasit, pemain dapat fokus pada permainan mereka tanpa khawatir tentang keadilan dan ketertiban.

Andi Hartanto saat melaksanakan tugasnya sebagai wasit di ajang Paperda Gunungkidul 2025


“Wasit juga berperan dalam menjaga etika dan sportivitas dalam pertandingan, memastikan bahwa semua pemain bertindak dengan sopan dan menghargai lawan maupun wasit itu sendiri,” ujar Andi Hartanto.

Wasit Pekan Paralimpik Daerah (Peparda DIY IV 2025)

Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) yang saat ini sedang berlangsung di Kabupaten Gunungkidul menjadi ajang yang juga melibatkan Andi Hartanto bersama wasit-wasit berlisensi lainnya di cabor Tenis Meja. Cabor Tenis Meja sendiri sudah dilaksanakan pada tanggal 24 – 27 Agustus 2025.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/08/mako-brimob-kelapa-dua-depok-di-serang.html

Suksesnya Cabor Tenis Meja PEPARDA IV DIY 2025 tidak lepas dari diturunkannya wasit-wasit berpengalaman yang sudah memiliki lisensi dari Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF), antara lain bertindak selaku Technical Delegate Ghufron Ahmad Khoiruna yang merupakan wasit internasional (White Badge) asal Bantul. Lalu ada sederet wasit Nasional yang sudah mengantongi sertifikasi dari Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) atara lain M Syaifudin (Sleman), Deki Darmawan (Kota Yogya), Muadz Mukharir (Bantul) dan Yahya Risqi Ahsana (Bantul).

Andi menjelaskan dalam Pekan Paralimpik Daerah atau Peparda DIY ini memiliki aturan yang agak berbeda dengan tenis meja pada umumnya.

Andi Hartanto (duduk paling kiri) saat berfoto dengan komite wasit dalam ajang Paperda di Gunungkidul 2025


"Di Peparda DIY kali ini di Gunungkidul, cabor Tenis Meja sangat berbeda dengan pertandingan tenis meja reguler (Porda), kalo biasanya kan ada tujuh nomer ya, tapi kalo di Tenis Meja Peparda kali ini ada 14 nomor pertandingan dan sekitar 100 pertandingan, kemudian peserta diklasifikasikan sesuai kelas yang terdiri dari kelas 1-10 dan nomor khusus Tuna Netra, “ jelas Andi.

Ajang ini tidak sekadar menjadi tempat adu keterampilan para atlet, tetapi juga menjadi simbol kesetaraan dalam olahraga. Atlet disabilitas tampil dalam satu panggung kompetisi, menunjukkan semangat inklusi dan persatuan.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/08/disdik-gunungkidul-pastikan-mbg-aman.html

“Kejuaraan ini menjadi wadah untuk menunjukkan bahwa disabilitas bukan penghalang untuk berprestasi. Mereka memiliki semangat dan potensi besar yang bisa menjadi inspirasi,” ujar Andi

Andi juga  menambahkan, Peparda DIY 2025 ini juga bertujuan menjaring bibit atlet untuk dipersiapkan mewakili DIY dalam menghadapi Peparnas NTT-NTB tahun 2029.

Ia berharap, ajang ini bisa menjadi ruang belajar, kompetisi dan tumbuh bersama bagi semua peserta atlet disabilitas.

(WAP)

© Copyright 2022 - INANEWS