Breaking News

Terima Keluhan Hingga Ancaman Pemboikotan MBG oleh Wali Siswa, Ini Kata Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul

Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Agus Subariyanta S.T

Gunungkidul (DIY), INANEWS.id - Menjadi dinas yang paling banyak mendapatkan keluhan dari wali siswa dan kepala sekolah terkait pelaksanaan dan pengelolaan program MBG yang serampangan oleh SPPG yang menyebabkan keracunan.

Dinas Pendidikan Gunungkidul, D.I. Yogyakarta mendesak satuan tugas (Satgas) program makan bergizi gratis (MBG) untuk melakukan evaluasi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Keresahan dan kekhawatiran para wali siswa dan kepala sekolah tingkat SD dan SMP ini meluapkan keresahan dan keluhannya kepada Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul Agus Subariyanta, S.T.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/09/lagi-dandim-0730gunungkidul-pantau.html

Agus menjelaskan bahwa pihaknya telah mencatat sejumlah aduan masyarakat yang mengungkapkan kekhawatirannya program MBG. Bahkan, di salah satu sekolah di Gunungkidul hampir menolak pemberian menu makan bergizi gratis dengan alasan takut keracunan.

"Kami mendapat aduan dari orang tua siswa bahwa akan memboikot pemberian MBG karena khawatir anaknya keracunan. Mengingat yang paling banyak penerima manfaat MBG di sektor pendidikan," kata Agus kepada wartawan Rabu (23/9/2025).

Agus Subariyanta mengatakan bahwa akan segera koordinasi dengan satgas MBG dan Dinas Kesehatan terkait langkah antisipasi mencegah keracunan pada siswa akibat MBG terulang kembali, seperti yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya seperti terjadi di SPPG yang ada di Padukuhan Pandanan, Kalurahan Sumberejo, Kapanewon Semin. Pada waktu lalu.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/09/konsentrasi-buyar-mitsubishi-l300-di.html

Agus menceritakan, sebenarnya orang tua siswa tidak menolak program MBG, karena dinilai sangat bagus dalam menciptakan generasi cerdas serta produktif melalui peningkatan gizi anak-anak. Namun mereka menolak teknis realisasi karena banyak kejadian keracunan dimana-mana setelah menyantap MBG.

"Kami juga memberikan arahan kepada setiap guru untuk cek menu MBG seperti membau, melihat, dan merasa sebelum MBG dibagikan ke siswa guna memastikan makanan layak konsumsi," sambung dia.

"Kami akan desak satgas MBG agar segera evaluasi menyeluruh SPPG yang ada. Kami juga akan sampaikan ke Dinas Kesehatan untuk monitoring langsung higienis proses pembuatan, penyajian MBG agar tidak menimbulkan keracunan pada siswa," ucap Agus.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/09/apbd-surabaya-2025-disorot-sewa-kipas.html

Hal senada diungkapkan wakil komisi X DPR RI Esti Wijayanti saat kunjungan kerja di Gunungkidul. Ia sangat mendukung pentingnya evaluasi menyeluruh terkait program makan bergizi gratis. Evaluasi menjadi penting setelah kasus keracunan setelah menyantap MBG terjadi di sejumlah daerah. Korban lebih dari 5.000 orang. 

"Bu Puan Maharani (Ketua DPR RI) menyampaikan kepada publik bahwa itu adalah suara kita semua, bahwa DPR RI meminta supaya dilakukan evaluasi total," ujarnya.

(WAP)

© Copyright 2022 - INANEWS