Depok (Jawa Barat), INANEWS.id - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Barat memperkenalkan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) kepada warga Kota Depok.
Perkenalan GATI disampaikan saat kegiatan Sosialisasi Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR Ri Ir Nuroji.
Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Roy Primera mengatakan GATI lahir sebagai respon atas fenomena berkurangnya kedekatan antara anak dan ayah di era digital. Banyak anak-anak lebih sering berkomunikasi dengan ponsel dibanding dengan ayahnya sendiri.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/bawaslu-gunungkidul-dan-kwarcab.html
"Ini yang harus kita ubah dengan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) hadir sebagai solusi atas fenomena “fatherless” yang makin meningkat di Indonesia,"katanya
Data dari BKKBN dan berbagai kajian menunjukkan bahwa minimnya kehadiran figur ayah dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan karakter anak.
Program GATI bertujuan membangun peran ayah yang aktif, hadir, dan menjadi teladan dalam keluarga melalui berbagai program edukasi, inspirasi, dan kolaborasi.
GATI juga akan menyelenggarakan kegiatan seperti seminar, workshop, kampanye “Ayah Mengantar Sekolah”.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/ribuan-anak-ayam-mati-terpanggang-dalam.html
“Fenomena ‘fatherless’ menjadi perhatian serius.
"Maka GATI hadir untuk memulihkan peran ayah sebagai figur utama dalam pembangunan karakter bangsa, terutama untuk menyongsong Generasi Emas 2045,” ungkapnya.
Tak hanya gerakan edukatif, peluncuran ini juga dirangkaikan dengan pelayanan vasektomi serentak atau Metode Operasi Pria (MOP) sebagai bentuk partisipasi pria dalam program Keluarga Berencana (KB).
Dia menambahkan, melalui GATI, BKKBN berharap dapat membangun budaya pengasuhan yang suportif, setara, dan berkualitas, serta memperkuat fondasi keluarga Indonesia di tengah tantangan zaman.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/dari-tanah-gersang-ke-panggung-gemerlap.html
“Kehadiran ayah, meski tidak selalu secara fisik, bisa tetap dirasakan lewat komunikasi yang intens dan perhatian yang tulus. Ini yang ingin dibangun melalui GATI,” katanya.
Diharapkan, melalui GATI, budaya pengasuhan yang suportif dan setara dapat tercipta.
Kehadiran ayah, baik secara fisik maupun emosional, menjadi bagian penting dari pembangunan keluarga berkualitas di Indonesia.
Anggota Komisi IX DPR RI Ir Nuroji dalam sambutannya menerangkan tugas dan fungsi dari Komisi IX DPR RI adalah bermitra dengan beberapa pihak, antara lain Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan, BPJS, BPOM dan BKKBN.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/kecelakaan-tragis-di-jalan-brosotnagung.html
Dalam bermitra dengan BKKBN, dia menjelaskan Program Bangga Kencana harus dikenalkan kepada semua lapisan masyarakat terutama program hindari 4 T melahirkan (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu dekat/rapat, Terlalu sering).
“Pendewasaan usia perkawinan sangat penting agar terhindar dari berbagai risiko atau dampak yang disebabkan oleh pernikahan terlalu dini,"katanya.
Usia reproduksi yang harus dipersiapkan secara matang dan terencana dengan baik, agar terhindar dari dampak-dampak yang merugikan, seperti dampak psikologis, kondisi kesehatan, bayi yang tidak sehat, dan sebagainya,” terangnya.
Di lokasi sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok Nessi Annisa Handari menambahkan program GATIN sudah dillaksanakan di Kota Depok salah satunya kegiatan ayah mengantar anak sekolah.
(WAP)

Social Header