Breaking News

Gandeng IFG, Puluhan Dokter Gigi Bakti Sosial di Ponpes Miftahul Muawanah Cigedug


Garut (Jawa Barat), INANEWS.id - Forum Dokter Gigi Indonesia Peduli (FDGIP) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Garut melaksanakan Bakti Sosial dengan tema ‘Smile Bright, Live Bright’. Bakti sosial ini mendapat dukungan penuh dari Indonesia Financial Group (IFG). 

Kegiatan tersebut bertempat di Pondok Pesantren Miftahul Muawanah, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kegiatan baksos ini juga dalam rangkaian memperingati Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/gegara-cekcok-pria-di-bantul-ditusuk.html

Kegiatan Bakti Sosial ini terdiri dari penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, pengobatan gigi (penambalan, pencabutan, dan pembersihan karang gigi), sikat gigi bersama, serta khitanan massal.

Ketua pelaksana, drg. Deasy Rosalina, M.Med. Sc, kepada wartawan mengatakan di kegiatan bakti sosial ini diturunkan sembilan puluh orang yang terdiri dari dokter gigi umum, dokter gigi spesialis, serta dokter spesialis anestesi. Kesemuanya merupakan dokter gigi alumni FKG dari berbagai Universitas, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Gajah Mada, dan lain-lain.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/optimalkan-kader-di-kalurahan-ulu-ulu.html

Deasy menambahkan kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh FDGIP yang menyasar pesantren-pesantren di seluruh Indonesia. 

Adapun sasaran bakti sosial kali ini adalah santri tingkat SMP dan SMA serta anak-anak dari beberapa desa di Kecamatan Cigedug, Garut. 

“Sebagai tenaga medis, kami menyadari bahwa masih banyak masyarakat yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan gigi," katanya.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/motor-warga-bantul-raib-saat-acara-di.html

Dia menambahkan tidak hanya itu, kesehatan gigi dan mulut kerap dianggap sebagai hal yang remeh. 

"Karenanya, dengan bakti sosial yang kami adakan ini, kami berharap bisa meningkatkan kesadaran dan taraf kesehatan gigi dan mulut masyarakat di lokasi yang kurang terjangkau,” ujarnya.

Tercatat sebanyak 234 orang santri SMP dan SMA mendapatkan penyuluhan dan pengobatan gigi mulut, serta 13 anak mengikuti khitanan massal.

(WAP)

© Copyright 2022 - INANEWS