Gunungkidul (DIY), INANEWS.id - Memperingati hari anti kekerasan terhadap perempuan Kalurahan Ngalang bersama dengan Forum Anak Desa (FAD) menggelar Jambore FAD dan kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan. Minggu, (7/12/2025) di balai budaya Kalurahan Ngalang, Kapanewon Gedangsari.
Ketua panitia Jambore Forum Anak Desa (FAD) Kalurahan Ngalang Tania mengatakan kegiatan Jambore FAD ini diikuti oleh perwakilan remaja dari empat belas Padukuhan yang berada di Kalurahan Ngalang.
"Kegiatan ini dalam memperingati 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan yang diikuti oleh sekitar seratus anak dari 14 padukuhan yang ada di Kalurahan Ngalang," kata Tania.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/12/kecelakaan-tragis-di-bantul-bonceng.html
Tania juga mengatakan bahwa kegiatan jambore ini selain memperingati hari kekerasan terhadap perempuan juga untuk mengedukasi generasi muda Kalurahan Ngalang agar tidak mudah melakukan kekerasan baik secara fisik maupun psikis dan verbal.
Sementara itu narasumber dari PERCA Resource Center for Women and Girls (PERCA), Fitri mengatakan bahwa event jambore adalah event kolaborasi antara Pemerintah Kalurahan Ngalang dengan PERCA, dalam memperingati 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan di Kalurahan Ngalang.
Lebih lanjut Fitri mengatakan edukasi seperti ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh Perca dan Kalurahan Ngalang.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/12/1000-peserta-serbu-malioboro-fun-run.html
Fitri mengabarkan bahwa tingkat kekerasan terhadap perempuan dan remaja putri masih tinggi di Indonesia, dirinya merilis hingga tahun 2024 masih di angka 450 kasus kekerasan terhadap perempuan dan remaja putri baik secara fisik, psikis maupun verbal.
"Karana data yang sangat tinggi ini, di Jogja termasuk Gunungkidul kami memulai mitigasi dari Kalurahan Ngalang," kata Fitri kepada reporter INANEWS.id di balai Budaya Ngalang.
Fitri menambahakan saat ini lembaganya fokus pada edukasi pemahaman kekerasan terhadap perempuan muda termasuk para remaja putri.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/12/latihan-pencak-silat-asad-surabaya.html
"Untuk saat ini Perca fokus kepada memberikan pendidikan atau edukasi dan perspektif apa itu kekerasan kepada perempuan muda, untuk usia 18 hingga 30 tahun," tambahnya.
Fitri menjelaskan bahwa kekerasan dikatagorikan menjadi dua dalam relasi intim dan kekerasan diluar relasi intim. yang mana kekerasan ini dilakukan oleh relasi intim ini kekerasan yang dilakukan oleh pasangan suami-istri atau pasangan yang berpacaran dan kekerasan diluar relasi intim.
"Kekerasan yang banyak terjadi adalah kekerasan didalam relasi intim seperti KDRT di dalam rumah tangga dan biasanya dilakukan oleh suaminya sendiri atau kekerasan oleh pacarnya sendiri dalam kontek anak muda. Sedangkan kekerasan diluar relasi intim itu seperti kekerasan seksual," tutupnya.
(ALX)

Social Header