Breaking News

Ribuan KPM Lulus dari Bansos: Kemensos Siap Kawal Agar Tak Turun Kelas

 

Sebanyak 1.000 KPM resmi lulus dari bansos dan kini beralih ke program pemberdayaan. Mereka tak lagi bergantung pada bantuan, tapi mulai mengembangkan usaha sendiri. Kemensos akan terus mendampingi agar mereka tidak kembali ke kondisi ekonomi sebelumnya.

Yogyakarta, INANEWS.id – Kementerian Sosial RI menyatakan sebanyak 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah resmi lulus dari bantuan sosial (bansos). Mereka kini masuk ke fase baru pemberdayaan. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan bahwa para eks-KPM itu bukan lagi penerima bansos, melainkan subjek aktif dalam berbagai program peningkatan kapasitas ekonomi.

“Mereka siap untuk tidak lagi menerima bansos, tapi ingin berada di program pemberdayaan,” ujar Gus Ipul.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/awas-layang-layang-bisa-membunuh-polres.html

Langkah ini bukan sekadar simbolik. Kemensos memastikan pendampingan tetap akan dilakukan agar para eks-KPM tidak kembali terpuruk secara ekonomi. Pendampingan tersebut akan difokuskan pada tiga pilar utama: penguatan keterampilan, akses permodalan, dan peningkatan produktivitas usaha.

Dari data yang dihimpun Kemensos, mayoritas KPM yang menjalani graduasi berasal dari sektor peternakan (39,7%). Sektor jasa dan perdagangan menyusul dengan kontribusi 27%, lalu usaha makanan dan minuman (25,4%), kerajinan serta menjahit (6,3%), dan pertanian (1,6%).

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/ironi-yogyakarta-kampus-megah-anak-muda.html

Dari sisi latar belakang pendidikan, para KPM yang lulus ini juga cukup beragam. Lulusan SMA mendominasi dengan 35,8%, diikuti SMP (34,2%) dan SD (25,4%). Data ini menjadi gambaran bahwa pencapaian kemandirian ekonomi tidak selalu harus beriringan dengan pendidikan tinggi, melainkan ketekunan dan intervensi program yang tepat.

Menariknya, sebagian besar dari mereka yakni 84,5% telah menerima bantuan sosial selama lebih dari lima tahun. Namun ada pula yang berhasil lulus dalam waktu relatif singkat. Sebanyak 9,7% eks-KPM berhasil mandiri dalam waktu 1–3 tahun, bahkan 1,6% di antaranya mampu lulus dalam waktu kurang dari satu tahun.

Melihat tren tersebut, Kemensos menargetkan agar ke depan tidak ada penerima bansos yang bertahan terlalu lama dalam program bantuan. Durasi maksimal yang diharapkan adalah lima tahun.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/07/buruh-di-bantul-meninggal-dunia-di.html

“Ya maksimal lima tahun, nanti itu kami akan kuatkan pemberdayaannya, jadi mereka harus ada upaya yang terukur,” tegas Gus Ipul.

Meski telah dinyatakan lulus, tantangan besar justru kini dimulai: bagaimana memastikan mereka tetap bertahan dalam kondisi ekonomi barunya? Kemensos menekankan pentingnya pengawalan yang berkelanjutan, termasuk peningkatan aset, akses usaha, dan keterampilan para eks-KPM.

“Aset, akses, dan kemampuan mereka akan terus ditingkatkan lewat program pemberdayaan. Ini yang membuat kami harus terus menjaga mereka supaya tidak turun kelas,” tutup Gus Ipul.

(HAW)

© Copyright 2022 - INANEWS