INANEWS.id - Bupati Pati dinilai tidak mengenali warganya, hal tersebut terlihat pecahnya perlawanan rakyat Pati kepada pemerintahnyabdwnhan aksi demonstrasi penolakan pajak PBB-P2 yang berakhir ricuh.
Hal tersebut dikatakan oleh seorang sastrawan dan sosiolog Indonesia yang dikenal karena penggambarannya tentang kondisi sosial dan politik di Indonesia Okky Madasari, Ph.D.
Okky mengatakan bahwa perlawanan rakyat Pati bukan terjadi masa kini saja, namun sudah terjadi sejak masa kolonial.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/08/sejarah-perlawanan-rakyat-pati-jawa.html
"Bupati Pati nampaknya tidak mengenal daerahnya sendiri yang memiliki sejarah perlawanan kuat," ujar Dr. Okky dalam sebuah diskusi di kanal YouTube Forum Keadilan TV dikutip pada Kamis (14/8/2025).
Okky juga mengatakan akar perlawanan rakyat Pati hari ini dikaitkan dengan saminisme dimana Gerakan yang dimotori oleh Samin Surosentiko pada abad ke-19, sebuah gerakan pembangkangan sipil yang dengan gigih menolak membayar pajak dan segala aturan yang dipaksakan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Gerakan Samin menjadi simbol perlawanan tanpa kekerasan terhadap kebijakan yang dianggap menindas dan memeras rakyat.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/08/sudah-jatuh-tertimpa-tangga-kpk-akan.html
"Pati ini menempati peran sentral dalam pergerakan sosial di Indonesia, secara sejarah Pati ini identik dengan perlawanan," lanjut Okky.
Melihat perlawanan rakyat Pati, Okky juga mencontohkan perlawanan masyarakat di Gunung Kendeng, dimana masyarakatnya melakukan perlawanan sipil terhadap pembangunan pabrik semen di Kendeng.
"Inget ngak penolakan dibangunnya pabrik semen, bagaimana kelompok masyarakat disitu berjuang mempertahankan, mereka bisa berjalan puluhan kilo hingga menyemen kaki sendiri, perlawanan dalam menolak pabrik semen itu gerakan perlawanan yang memiliki nafas panjang di Indonesia, mereka tidak mudah di bungkam mereka tidak mudha di beli," jelas Okky.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/08/wabup-gunungkidul-tanam-hortikultura-di.html
Keberhasilan di Pati ini berpotensi menjadi api yang menjalar ke daerah-daerah lain. Di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit, banyak daerah di Indonesia yang juga memberlakukan kenaikan pajak serupa.
Kemenangan warga Pati bisa menjadi inspirasi dan cetak biru bagi masyarakat di wilayah lain untuk menyuarakan aspirasi dan perlawanan terhadap kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat.
"Perlawanan di Pati adalah contoh bahwa rakyat memiliki kekuatan untuk mendidik penguasa dengan perlawanan," tutup Dr. Okky.
(WAP)
Social Header