Breaking News

FKY 2025 di Gunungkidul Resmi Ditutup, Direktur FKY: FKY Jadi Daya Ungkit Ekonomi Warga Lokal Gunungkidul


Gunungkidul (DIY), INANEWS.id - Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025 yang digelar di Kalurahan Logandeng, Kabupaten Gunungkidul resmi ditutup. Sabtu, (18/10/2025).

FKY yang di gelar selama sepekan dan menampilkan kebudayaan lokal dan tradisi ini mampu menyedot animo masyarakat tidak hanya masyarakat lokal Gunungkidul dan Yogyakarta saja namun juga masyarakat dari provinsi lain dan juga wisatawan mancanegara. 

"FKY tumbuh dari kerja bersama yang intens antara panitia dan warga di Gunungkidul, pada proses persiapan hingga pelaksanaan, khususnya di Logandeng, FKY FKY melibatkan tenaga-tenaga lokal seperti dalam pembuatan booth tenant, mengatur parkir, linmas, ibu-ibu PKK, karang taruna hingga kerja bakti," kata BM Anggana dalam sambutan penutupan FKY 2025.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/tak-sekadar-seruan-forum-jogja-damai.html

Dari laporan Direktur FKY BM Anggana FKY 2025 tak hanya menampilkan produk dari seniman yang ada di Kabupaten dan Yogyakarta semata, namun dari perhelatan FKY mampu menjadi daya ungkit perekonomian masyarakat lokal.

Dampak ekonomi yang ditimbulkan selama penyelenggaraan FKY 2025 sebesar Rp 460.304.500, semua itu akumulasi dari perolehan omset tenant Pasaraya yang terdiri dari 18 Kapanewon yang ada di Gunungkidul sejumlah Rp 100.545.500, omset 70 stand kuliner sebesar Rp 332.508.000, sedangkan omset kantong parkir sebesar 15 juta lebih.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/ini-harapan-renik-david-usai-lakukan.html

Keterlibatan pelaku seni dan budaya, serta peserta kompetisi yang terlibat dalam pergelaran FKY 2025 sebanyak 2587 orang, tak hanya itu FKY 2025 juga menyedot animo masyarakat dengan jumlah 72.644 orang yang partisipatif mulai dari jelajah budaya, pasaraya, gelar olah rupa, lokakarya dan wicara.

BM Anggana juga menjelaskan dari sisi komunikasi publik, FKY 2025 mampu menjangkau lebih dari tiga juta penonton di ruang digital, dengan 155 konten yang ditonton, disukai, dan dibagikan ribuan kali.

"Untuk Instagram 3,2 juta penayangan, Tiktok 243 ribu penayangan, dan untuk kanal YouTube FKY mencatat 157 ribu penayangan," kata BM Anggana.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/remaja-asal-sleman-patah-tulang-usai.html

Dalam sambutan penutupnya BM Anggana mengatakan FKY tahun ini tidak berdiri katena anggaran yang datang tepat waktu, tapi karena kebaikan hat, tenaga yang tidak kenal lelah, dan cinta yang tak sempat istirahat. Ia dibangun dari keyakinan bahwa kebudayaan tak boleh berhenti hanya karena birokrasi lambat berfikir, pemerintah bisa menunda, tapi solidaritas kebudayaan tak pernah bisa ditunda. Karena sejatinya, yang memiliki kebudayaan bukanlah kekuasaan, melainkan kasih sayang yang tumbuh di antara warganya.

"Semoga FKY akan terus hidup bukan karena dilindungi, tapi karena dirawat, bukan karena diperintah, karena dicintai. Sebab kekuasaan bisa runtuh, tapi kebudayaan akan selalu menemukan caranya untuk hidup. Semoga kita dapat berjumpa lagi di FKY berikutnya," tutup Direktur FKY 2025 BM Anggana

(WAP)

© Copyright 2022 - INANEWS