Breaking News

LKD Memperkenalkan Seni Lenong ke Siswa


Depok (Jawa Barat), INANEWS.id - Lembaga Kebudayaan Daerah Kota Depok memperkenalkan tradisi seni betawi Lenong ke siswa di Kota Depok.

Ketua Lembaga Kebudayaan Depok Kurniawan melihat bahwa pelatihan yang digelar sejak awal Februari 2025 ini telah membukakan pemahaman kepada pelajar atau siswa tentang Lenong. 

Dari pelatihan, mereka mengenal seni peran, keberanian tampil di publik, mengolah rasa dalam kesenian juga berbagai instrumen dan kostum tradisi juga Bahasa Betawi.

“Kita mengharapkan mereka kelak akan mendukung iklim dan aktivitas di kota ini. Setidaknya mereka dapat mengapresiasi, melestarikan sekaligus melindungi seni tradisi Betawi Depok,” katanya.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/dari-kalasan-untuk-yogyakarta-damai.html

Beberapa penggiat teater seperti Andre Bayuardi, Iman Sembada, Bambang Wahyudin, Edi Darim, dan Arief Lintau Darwis, juga telah mengisi materi di selama beberapa bulan pelaksanaan pelatihan lenong. 

Sebelum pementasan yang dilakukan di panggung, para pelajar itu telah menjalani, diskusi, pelatihan dan pementasan Lenong Denes Firman Jali, Lenong Preman “Emak” Iin Marlina.

Kurniawan menambahkan, selain pentas lenong, Lembaga Kebudayaan Depok juga akan meluncurkan secara simbolik kaver buku bertajuk “Menyusur Jejak Lenong di Tanah Depok (Tentang Lampau, Kini dan Masa Depan)”. Buku akan disebarkan setelah pementasan Lenong Denes dan Lenong Preman.

Buku ini merangkum wawancara para maestro dan pelaku lenong juga pengamat seni tradisi Betawi di antaranya “Emak” Iin Marlina, “Abang” Firman Jali, “Baba” Entong Manisah Boy, Prof.Semiarto Aji Purwanto, hingga “Encang” Yahya Andi Saputra bahkan kisah Lagu Dalem dan Lagu Sayur Encim Masnah.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/warga-gunungkidul-geger-bayi-perempuan.html

Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Kebudayaan Depok dengan Pembina Ir. Nuroji.yang juga anggota DPR RI ini juga didukung oleh  Kementerian Kebudayaan dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan melalui program Indonesiana.

Sementara itu, Fahwa, salah satu pemain dari Sekolah Master, Depok menambahkan  seni sandiwara tradisi Betawi Lenong diminati juga oleh generasi masa kini.

Pertanyaan bahwa tradisi menjadi asing bagi para remaja terjawab, bahwa dengan pendekatan tertentu maka mereka akan dapat menikmatinya.

“Saya kira dulu Lenong itu tak menarik. Ternyata kalau kita terlibat kita sangat menyukainya, saya selalu hadir dari latihan peran sampai ke pementasannya,” ujarnya.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/remaja-ldii-rungkut-kidul-kumpulkan.html

Pelajar lainnya, Irwansyah dari SMA PGRI bahkan mengatakan kalau kegiatan pelatihan lenong ini mendapatkan dukungan dari kedua orangtuanya. 

Paman dia, yang juga terlibat dalam kegiatan tradisional Betawi, sangat mendukung kegiatan yang dia lakukan di masa dia masih pelajar ini.

Selain pentas lenong, Lembaga Kebudayaan Depok juga akan meluncurkan secara simbolik kaver buku bertajuk “Menyusur Jejak Lenong di Tanah Depok (Tentang Lampau, Kini dan Masa Depan)”. Buku akan disebarkan setelah pementasan Lenong Denes dan Lenong Preman.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/sejarah-singkat-program-tmmd-tni.html

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disporyata Depok, Startik menekankan pentingnya generasi muda dalam pelestarian budaya.

Seni Lenong merupakan Budaya Betawi yang sudah melahirkan beberapa legenda seniman yang tidak asing lagi di Indonesia,bsemisal Bokir, Nasir, Nirin kumpul, Mpok Nori, Mandra, Omas dan lain lain.

Tentunya seni budaya lenong ini perlu di lestarikan dan dikembangkan terus agar mampu bersaing dengan kesenian modern.

“Upaya-upaya yang di inisiasi oleh Bang Haji Nuroji yang juga Ketua Dewan Kesenian Depok tentu perlu kita apresiasi dan kita dukung Penuh,”katanya.

(WAP)

© Copyright 2022 - INANEWS