Breaking News

Bentuk Toleransi Beragama di Gunungkidul, Warga GKJ Wiladeg Bantu Lancarkan Idulfitri

Ket. Foto: Warga GKJ Wiladeg saat membantu kelancaran pelaksanaan Shalat IdulFitri di lapangan Wiladeg


Gunungkidul (DIY), INANEWS.id - Keberagaman dan toleransi umat beragama di Indonesia memang harus menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ada di dunia. Yang mana hanya di Indonesia lah orang yang berbeda keyakinan mampu hidup berdampingan dan tolong menolong.

Hal tersebut bisa terlihat dalam setiap perayaan hari raya umat-umat beragama di Indonesia yang mana kelompok keyakinan yang satu menjaga perayaan hari raya umat lainya.

Seperti pada tahun ini dimana ada dua momentum perayaan hari raya umat beragama yang berbeda yaitu hari Ramadan yang diikuti oleh hari raya Idulfitri dan satunya hari raya Nyepi bagi umat hindu di Indonesia. Mereka bukan hanya menghargai namun juga bisa saling menolong.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/04/ikbs-bersama-dengan-ikda-resmikan-joglo.html

Contoh lain adalah saat umat kristiani dari Gereja Kristen Jawa (GKJ) Wiladeg di Kalurahan Wiladeg, Kapanewon Karangmojo, di Kabupaten Gunungkidul turut andil dalam pengamanan malam takbir dan pelaksanaan Shalat Idulfitri 1446 Hijrah pada tahun ini.

Seorang umat Kristiani jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Wiladeg Yohana mengatakan kepada INANEWS.id bahwa para pemuda GKJ Wiladeg selalu pada setiap tahunnya ikut serta dalam pengamanan malam takbir keliling dan penjagaan parkir saat dilaksanakannya shalat Idulfitri. Bahkan tak hanya pemuda gereja saja yang turut andil dalam sikap toleransi ini Majelis Gereja, warga GKJ, pemuda bahkan Pendeta GKJ pun turut berpartisipasi dalam perayaan Idulfitri.

"Ini memang bentuk toleransi dan penghormatan kami umat kristiani khusunya GKJ Wiladeg saat saudara kami umat muslim melakukan hari raya keagamaannya, ya kami semampu dan sebisa mungkin membantu lancarnya hari raya saudara muslim kita," kata Yohana. Kamis, (3/4/2025).

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/04/polda-diy-pantau-situasi-arus-balik.html

Yohana juga mengatakan hal sebaliknya juga dilakukan oleh umat muslim saat hari perayaan Natal pada setiap tahunnya dimana ormas Banser Nahdlatul Ulama (NU) selalu menjaga keamanan saat misa Natal di gereja dilakukan.

"Ini kan sebuah bentuk kerukunan, saat umat muslim merayakan Idulfitri kami yang membantu sebaliknya saat kami melakukan hari raya keagamaan kami seperti Natal pun kawan-kawan dari Banser NU pun melakukan penjagaan, dan ini memang wajah umat beragama di Indonesia saling menghormati dan saling menjaga," imbuh Yohana.

Yohana berharap bentuk toleransi, kasih sayang dan saling menghargai dan juga saling jaga harus terus dilakukan karena Pluralisme dan kesetaraan inti dari sebuah ketaatan kita dalam berkeyainan, bahwa Tuhan menciptakan kita sama sebagai manusia.

(WAP)

© Copyright 2022 - INANEWS