Jakarta, INANEWS.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sekitar 57,7 persen wilayah Indonesia diperkirakan mulai mengalami peralihan ke musim kemarau dalam periode April hingga Juni 2025.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan Peningkatan risiko bencana hidrometeorologi mengintai hampir 60 persen wilayah Indonesia dalam beberapa bulan ke depan. Perubahan mendadak dari cuaca panas terik menjadi hujan disertai petir dan angin kencang menjadi ancaman nyata yang perlu diwaspadai masyarakat.
"Pada periode tersebut, berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi, Seringkali pagi hari terasa panas terik, namun tiba-tiba berubah menjadi hujan deras disertai petir dan angin kencang pada sore hingga malam hari," jelas Guswanto," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto pada Kamis, (10/4/2025).
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/04/harus-ada-surat-resmi-bank-bsi.html
Guswanto juga mengatakan hujan selama musim pancaroba umumnya terjadi pada siang hingga menjelang malam hari, diawali oleh udara yang hangat di pagi hingga siang hari.
Pemanasan permukaan yang intens menyebabkan kondisi atmosfer menjadi labil, memicu terbentuknya awan-awan konvektif seperti Cumulonimbus (Cb). Awan jenis ini dikenal sebagai pemicu utama hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Dengan kondisi demikian Guswanto menghimbau kepada masyarakat di Indonesia untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Menurutnya, kondisi cuaca selama peralihan musim ini cenderung tidak stabil.
BMKG memberikan himbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai cuaca selama pancaroba.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/04/korban-begal-payudara-menolak-damai.html
Adapun wilayah yang berpotensi hujan lebat pada periode 8-10 April 2025 meliputi: Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Papua Pegunungan dan Papua.
Sedangkan pada periode 11-14 April 2025 meliputi wilayah provinsi Sumatra Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Papua Pegunungan.
Sedangkan untuk wilayah yang berpotensi terjadinya angin kencang pada masa periode 8-10 April 2025 terjadi di wilayah provinsi Maluku, sedangkan periode 11-14 April 2025 berpotensi di provinsi Aceh, Riau, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
(WAP)
Social Header