Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman sebagai bagian dari upaya pengembangan potensi wilayah lereng Merapi melalui sektor pertanian berbasis komoditas kopi.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/06/polri-tunjukkan-kepedulian-rs.html
Dalam sambutannya, Bupati Sleman H. Harda Kiswaya, S.E., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan panen kopi perdana ini merupakan buah dari inisiatif penanaman kopi sejak tahun 2022, hasil kolaborasi antara masyarakat, Pemkab Sleman, Pemda DIY, dan Kementerian Pertanian.
“Ini adalah momentum penting yang menunjukkan keberhasilan kolaborasi lintas sektor. Kami berharap kopi dari lereng Merapi ini tidak hanya menjadi komoditas unggulan daerah, tetapi juga dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat,” ujar Bupati.
Sementara itu, Dirjen Perkebunan Kementan RI, Heru Tri Widarto, menegaskan bahwa Yogyakarta memiliki posisi strategis sebagai daerah wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan bersama komoditas kopi.
“Kopi sangat berhubungan dengan wisata. Merapi memiliki nilai strategis, dan kopi di sini punya daya tarik tersendiri. Kami siap mendukung dari sisi teknis dan pengembangan lahan,” tegasnya.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/06/diaspora-jawa-internasional-gelar.html
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penanaman kopi ini merupakan langkah transformatif dari penambangan pasir menuju pertanian konservatif yang berbasis lingkungan dan berorientasi ekonomi.
“Dulu masyarakat di sini menggantungkan hidup dari menambang pasir. Sekarang, kita dorong agar kembali ke gunung dengan menjaga kelestarian lingkungan melalui kopi. Ini bukan hanya reboisasi, tapi juga pemberdayaan ekonomi,” ucapnya.
Gubernur juga menekankan pentingnya membangun merek tunggal kopi Sleman sebagai upaya memperkuat daya saing dan stabilitas harga di pasar nasional maupun global.
(ALX)
Social Header