Kulonprogo (DIY), INANEWS.id – Aliansi komunitas sopir truk dari seluruh kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar pertemuan hari Rabu (18/6/2025), di Padukuhan Ngangkruk, Kalurahan Ngremang, Kapanewon Galur, Kulonprogo.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyatukan suara dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi para sopir truk, terutama terkait penerapan peraturan Over Dimensi dan Over Load (ODOL) yang diduga kurang menguntungkan para sopir dan pengusaha jasa angkutan barang.
Pertemuan yang diketuai oleh perwakilan aliansi, Mujiharjo dan Joni, membahas dampak peraturan ODOL terhadap mata pencaharian sopir truk. Para sopir menyatakan kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap aturan yang dianggap memberatkan dan kurang mempertimbangkan kondisi riil mereka di lapangan.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/06/wabup-sleman-dorong-implementasi-nilai.html
Aksi Mogok diumumkan sebagai bentuk protes aliansi sopir truk DIY yang akan menggelar mogok kerja nasional selama tiga hari dimulai hari ini Kamis tanggal 19-21 Juni 2025.
Aksi mogok ini diharapkan dapat menarik perhatian pemerintah pusat dan daerah untuk segera meninjau ulang dan mencari solusi bersama yang adil terkait peraturan ODOL.
Selain memutuskan mogok kerja, pertemuan ini juga menjadi persiapan untuk kerja bersama aliansi sopir truk di wilayah Jawa Tengah, khususnya yang mencakup rute keluar dari Jogjakarta ke kota kota besar lainya yang rencananya akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Tujuannya adalah memperluas jaringan perlawanan dan solidaritas antar sopir truk khususnya di Jawa dan di Indonesia umumnya.
Baca juga: https://www.inanews.id/2025/06/ini-penyebab-terbakarnya-1-rumah-di.html
Seruan dukungan Mujiharjo dan Joni, selaku ketua perwakilan, menyerukan kepada seluruh pihak, termasuk asosiasi logistik, pengusaha angkutan, dan masyarakat umum, untuk memahami tuntutan mereka.
"Kami memohon dukungan semua pihak agar hak-hak dasar kami sebagai pekerja transportasi yang menopang perekonomian dapat terpenuhi dan diperhatikan secara serius oleh pemerintah," seru Mujiharjo dalam pernyataan tertulisnya.
Aliansi berharap aksi mogok ini akan mendorong dialog konstruktif dengan otoritas terkait untuk mencapai penyelesaian yang memuaskan semua pihak, tanpa mengorbankan kepentingan dan kesejahteraan para sopir truk.
(ALX)
Social Header