Breaking News

Cegah Fenomena Fatherless, BKKBN Perkenalkan GATI


Depok (Jawa Barat), INANEWS.id - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Barat memperkenalkan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) kepada warga di Kecamatan Cimanggis dan Tapos Kota Depok, Jawa Barat.

Perkenalan GATI disampaikan saat kegiatan Sosialisasi Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI Ir Nuroji.

Turut hadir Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Mataram Endra Widagda.

Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Roy Primera mengatakan GATI lahir sebagai respon atas fenomena berkurangnya kedekatan antara anak dan ayah di era digital. 

Banyak anak-anak lebih sering berkomunikasi dengan ponsel dibanding dengan ayahnya sendiri.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/curi-dua-ekor-merpati-pemuda-di-bantul.html

Sekitar 20 persen di Indonesia anak mengalami FatherLess atau kehilangan sosok ayah karena berbagai hal atau masalah seperti ayahnya meninggal dan kesibukan ayahnya.

"Ini yang harus kita ubah dengan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) hadir sebagai solusi atas fenomena “fatherless” yang makin meningkat di Indonesia,"katanya 

Anak perlu mendapatkan sosok ayah dalam keluarga dan sangat penting.

Jika anak kehilangan sosok ayah maka bisa menciptakan anak itu menjadi depresi.

"Ayah sangat perlu bagi anak untuk berkomunikasi seperti curhat,"katanya.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/geger-di-sleman-bayi-laki-laki.html

Hilangnya sosok ayah kepada anak bisa menciptakan perilaku anak ke ranah kegiatan yang sifatnya negatif.

Data dari BKKBN dan berbagai kajian menunjukkan bahwa minimnya kehadiran figur ayah dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan karakter anak.

Program GATI bertujuan membangun peran ayah yang aktif, hadir, dan menjadi teladan dalam keluarga melalui berbagai program edukasi, inspirasi, dan kolaborasi.

GATI juga akan menyelenggarakan kegiatan seperti seminar, workshop, kampanye “Ayah Mengantar Sekolah”.

“Fenomena ‘fatherless’ menjadi perhatian serius.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/warga-semin-temukan-bunga-bangkai-di.html

"Maka GATI hadir untuk memulihkan peran ayah sebagai figur utama dalam pembangunan karakter bangsa, terutama untuk menyongsong Generasi Emas 2045,” ungkapnya.

Tak hanya gerakan edukatif, peluncuran ini juga dirangkaikan dengan pelayanan vasektomi serentak atau Metode Operasi Pria (MOP) sebagai bentuk partisipasi pria dalam program Keluarga Berencana (KB).

Dia menambahkan, melalui GATI, BKKBN berharap dapat membangun budaya pengasuhan yang suportif, setara, dan berkualitas, serta memperkuat fondasi keluarga Indonesia di tengah tantangan zaman.

“Kehadiran ayah, meski tidak selalu secara fisik, bisa tetap dirasakan lewat komunikasi yang intens dan perhatian yang tulus. Ini yang ingin dibangun melalui GATI,” katanya.

Diharapkan, melalui GATI, budaya pengasuhan yang suportif dan setara dapat tercipta.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/10/fkjr-klaten-deklarasi-dan-santuni-anak.html

Kehadiran ayah, baik secara fisik maupun emosional, menjadi bagian penting dari pembangunan keluarga berkualitas di Indonesia.

Anggota Komisi IX DPR RI Ir Nuroji dalam sambutannya menerangkan tugas dan fungsi dari Komisi IX DPR RI adalah bermitra dengan beberapa pihak, antara lain Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan, BPJS, BPOM dan BKKBN.

“Pendewasaan usia perkawinan sangat penting agar terhindar dari berbagai risiko atau dampak yang disebabkan oleh pernikahan terlalu dini,"katanya.

Usia reproduksi yang harus dipersiapkan secara matang dan terencana dengan baik, agar terhindar dari dampak-dampak yang merugikan, seperti dampak psikologis, kondisi kesehatan bayi.

Di lokasi sama, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) May Haryanti menambahkan  GATI bertujuan untuk mendorong keterlibatan aktif ayah dalam pengasuhan anak guna mengoptimalkan tumbuh kembang anak secara emosional, sosial, dan intelektual, serta menekan dampak fenomena fatherless atau hilangnya peran ayah dalam kehidupan anak.

(WAP)

© Copyright 2022 - INANEWS