Breaking News

Bangga Akan Budaya, Wisudawan Ini Kenakan Koteka saat Menerima Gelar Sarjana

Mahasiswa ISBI Miki Wuka wisuda pakai koteka bikin haru dan bangga

Jayapura (Papua), INANEWS.id - Bangga terhadap budaya Papua, seorang wisudawan di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI)  Miki Wuka Mahasiswa asal Pegunungan Tengah Papua menerima gelar sarjana dengan mengenakan Holim atau Koteka. 

Miki Wuka menerima gelar sarjana di Aula Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) pada selasa (28/10/2025) lalu. Miki Wuka dengan langkah tegap dan bangga menunjukkan bahwa kebanggaan terhadap budaya tidak pernah bertentangan dengan pendidikan dan kemajuan.

“Ini bukan sekadar pakaian. Ini jati diri saya. Saya ingin tunjukkan bahwa orang Papua bisa maju tanpa meninggalkan budayanya,” ujar Miki dengan nada tegas dan mata berbinar usai acara wisuda.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/11/festival-kopi-gunung-gambar-cara.html

Holim atau koteka yang dikenakan Miki bukan sekadar simbol. Terbuat dari buah labu hutan yang dikeringkan, pakaian adat dari wilayah Lapago dan Meepago itu melambangkan kejantanan, tanggung jawab, dan kehormatan seorang pria Papua. Namun sayangnya, dimata luar, koteka sering disalahartikan sebagai lambang keterbelakangan.

Melalui langkah beraninya, Miki berusaha menghapus stigma itu. Ia ingin menegaskan bahwa koteka bukan masa lalu, melainkan simbol martabat dan identitas budaya yang harus dihargai.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/11/bmkg-keluarkan-peringatan-dini-cuaca.html

“Orang luar boleh melihat ini sederhana, tapi bagi kami, ini kebanggaan. Ini cerita tentang siapa kami sebenarnya,” tambahnya.

Keberanian Miki mengenakan koteka dalam momen akademik resmi itu mendapat apresiasi luas, terutama dari para dosen ISBI Tanah Papua. Salah satu dosen seni rupa menilai tindakan Miki sebagai wujud nyata keberhasilan pendidikan berbasis budaya.

“Ini momentum penting. Ia tidak hanya lulus sebagai sarjana, tapi juga sebagai penjaga nilai-nilai budaya Papua. Inilah esensi pendidikan yang berakar pada kearifan lokal,” ujar sang dosen dengan penuh bangga.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/11/kecelakaan-di-jalan-yogya-wonosari.html

Tidak hanya para dosen, rekan-rekan mahasiswa pun terinspirasi oleh langkahnya. Banyak di antara mereka berebut berfoto bersama Miki usai prosesi wisuda.

“Bangga sekali lihat teman yang wisuda pakai koteka. Itu keren, unik, dan menginspirasi kami semua,” ujar seorang wisudawati dengan senyum kagum.

Bagi Miki, wisuda bukan sekadar akhir dari perjalanan akademik, melainkan awal dari tanggung jawab baru untuk menjaga dan menghidupkan budaya leluhur. Ia berharap kisahnya bisa membuka mata generasi muda Papua bahwa kemajuan dan kebudayaan tidak harus dipisahkan.

Baca juga: https://www.inanews.id/2025/11/pesepeda-di-bantul-meninggal-dunia-usai.html

“Kita bisa berjalan di dua dunia, dunia modern dan dunia adat, selama kita tahu dimana akar kita berpijak,” ucapnya dengan penuh makna.

Di tengah gemuruh tepuk tangan dan rasa haru, sosok Miki Wuka berdiri tegak di atas panggung. Dengan koteka ditubuh dan ijazah ditangan, ia memahat sejarah kecil namun penting: bahwa pendidikan tertinggi sejati adalah ketika seseorang mampu meraih ilmu tanpa kehilangan jati diri budayanya.

(WAP)

© Copyright 2022 - INANEWS